Kamis, 23 Maret 2017

13. Kejutan

Ini kado yang luar biasa, dik adik.. Makasih telah menyenangkan mbak nana. Ini hari pertama, rewang (masak masak kala ada hajatan), dan kalian tetiba dateng.

Bisa bisanya kalian dengan muka polos tanya ini itu tentang nikah e mbak nana besok minggu. Heiii.. Kalian masih sd, dan ada yg tk..Punya inisiatif bikin gambar dengan ucapan..Kalian pun mengucapakan doa, semoga doa tulus kalian diijabahi. Aku bersyukur. Alhamdulillah, terimakasih dik.. 😍😘😘

Rabu, 22 Maret 2017

12.

Pernah bertekad untuk tak lagi mempermasalahkannya, mendamaikan semuanya dan sudah bertahan lama.

Tapi..

Penasaran?

Ah.. Rapuhnya.

Senin, 13 Maret 2017

11.

Hei, kamu yang ada di planet lain ( red :bekasi) 🙊

Dalam diri ini sungguh masih ada ketakutan dan kekhawatiran tentangmu, tentang kita.

Aku masih saja berpikir tentang seberapa pantasnya aku untukmu? Entah, ada saja yang membuatku kagum sosokmu. Iya walau seringkali aku bisa dibuat jengkel akan kepura puraanmu yang cuek.

Bisa dibilang, aku sama sekali gak nyangka akan melewati proses ini dengan sosok sepertimu. Membayangkan pun tidak. Mengenalmu dari teman smp. Yang awalnya aku tak akan menggubrismu karena alasan skripsi.

Ah, kenapa juga kamu bisa tau tentang blog ini. Bagiku, blog inilah perantara kita menggantikan cv yang katamu sebagai media untuk saling mengenal. Blog mu pun begitu.

Aku masih ingat, awal bertemu, baru pertama, aku langsung dikenalkan ke orangtua mu. Keterlaluan memang nyebelinnya kamu. Tapi waktu itu aku tau, kita masih mengendalikan harapan. Tapi... Ah kok ya aku nurut diajak kerumah? Berani apa nekat sih?

Balas dendam, pertemuan kedua, kamu yang dateng ke rumah, aku kenalkan dengan bapak. Ah, aku tinggal mandi..  Biarin kamu ngbrol dengan bapak. (ini mah kamuflase karena kamu datengnya ontime, dan aku belum mandi 😅)

Sampai akhirnya sekarang.. Bisa dibilang prosesnya cepat karena jarangnya kita ketemu, tapi bisa dibilang lama jika dihitung lamanya bulan kenalnya kita.

Kita belum sepenuhnya saling mengenal, namun kita sudah saling percaya dan berkomitmen. Itu modal dasar kita. Hanya saja, jangan kaget jika nantinya banyak temuan kekurangan yang belum terdeteksi saat ini. Buang ekspetasi yang melebih lebihkan yang bisa jadi bumerang munculnya rasa kecewa.
Tetaplah mengerti, perdebatan apapun nantinya tak ada yang bisa menggantikan kita.

Lalu, tentang masa lalu kita. Entah seberapa kita dulunya pernah bermimpi hidup bersama yang lain namun pada akhirnya dikecewakan olehnya. Itu bagian dari hidup kita. Mari saling mengerti, walau jujur, tak akan mudah bagi kita. Mungkin suatu saat nanti, hal itu bisa jadi percikan api yang menghasut kita jadi bertengkar. Jangan saling menyakiti ya. Ah, aku lebay membayangkannya. 😁

Hemmm.. Sudahlah.. Mari menikmati masa masa kita nantinya. I'm so glad to be with you. 😊

Sabtu, 11 Maret 2017

10.

Setahun yang lalu, di malam persis seperti ini. Ada harapan untuk segera menyelesaikan skripsi. Bayangan wisuda dengan disaksikan keluarga sangatlah memotivasi. Tantangan terberat adalah ngelawan rasa males dan capek sepulang kerja, dan ajakan main yang terus menerus datang dan akhirnya diiyakan 😆

Ah, betapa aku sangat ingin menyelesaikannya. Membuat bapak senang. Sesederhana itu, membuktikan aku mampu bertanggungjawab atas pilihanku kuliah.

Wisuda pun sudah terlampaui. Harapan yang telah terwujud, mendatangkan harapan harapan baru.

Malam ini, harapan besarku, semoga diberi kelancaran  dalam  pergantian statusku sebentar lagi. Aku sudah memilih. Memilih untuk percaya dengannya. Dia yang mampu menjaga komitmen, membuktikan bertanggungjawab dan memuliakan orangtua.

Iya, aku akan hidup dengannya.

Terimakasih restumu pak, terimakasih kerelaan dan supportmu mbak dan adek. Aku beruntung bersama kalian,

Bapak, setelah foto wisuda, tunggu foto di momen yang membahagiakan lainnya.