Senin, 25 Januari 2016

Review Film Thailand "Senior" (Runpee)

Baru-baru ini aku nonton film Thailand, tepatnya tanggal 17 Januari 2016 judulnya adalah Suw /Runpee (Senior). Awalnya gak kepikiran sama sekali kalau mau nonton Thailand, apalagi yang horror. Entahlah, mungkin takdir :)                                              
                                                 review-senior-2016-4




Film ini bercerita tentang sepasang detektif dari dua dimensi yang berbeda bersatu untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan yang terjadi setengah abad lalu. 

Adhiti atau dipangggil MON (Ploychompoo Jannine Weigel) 

Mon, seorang murid baru di sebuah boarding school Katolik khusus wanita. Ia memiliki sifat penyendiri dan agak aneh, karena ia terlihat berbicara sendiri atau dapat diartikan ngobrol dan marah –marah tanpa sebab. Hal ini membuat ia dijauhi murid lain. Namun, ada satu murid bernama Ant (Kaykai Nutticha Namwong), gadis kaya berparas cantik yang digosipkan sering tidur dengan banyak laki-laki, dan ia pun senasib dengan Mon, dijauhi murid lain. Ant berusaha mengakrabkan diri dengan Mon.

review-senior-2016-1
Mon dengan indera penciumannya ketika merasakan kehadiran hantu

review-senior-2016-3


Seperti manusia normal, Mon tidak bisa melihat penampakan makhluk halus. Tapi ia memiliki kepekaan di indera penciumannya. Setiap ada makhluk halus yang mendekat, Mon mampu mencium aroma yang khas dari “hantu”. Banyak hal yang bisa diartikan dari setiap aroma yang muncul, aroma yang mengaitkan tentang kejadian meninggalnya seseorang, wewangian yang disukai oleh hantu sewaktu masih hidup ataupun wewangian yang menyiratkan kesedihan dari hantu sewaktu masih hidup.Oleh karena kemampuannya ini, roh orang yang sudah mati sering meminta bantuan kepada Mon untuk menyelesaikan urusan mereka di dunia dan salah satunya adalah hantu seorang murid laki-laki yang biasa di sebut “Senior” 

Senior (Phongsakon Tosuwan)

Senior adalah murid sekolah itu, karena dulunya sekolah tempat Mon merupakan sekolah bisnis pria. Ia memberitahu Mon bahwa ada kasus pembunuhan yang belum terselesaikan di jaman dulu, sehingga sekolah itu akan terus dihantui hantu tukang kebun yang divonis hukuman mati atas perbuatan yang tidak dilakukannya.

Ketika Mon merasakan kehadiran" Senior"

Mon dan Senior memulai penyelidikan untuk mencari pembunuh yang sesungguhnya. Mereka mengumpulkan bukti dan mencari saksi, dan dalam proses tersebut, mereka bertemu banyak roh yang menaruh dendam dan berusaha untuk menghentikan mereka menemukan kebenarannya. 

Banyak hal tragis yang terjadi selam Mon dan Senior melakukan penyelidikan namun hal itu malah membuat hubungan mereka makin dekat padahal awalnya Mon merasa terganggu dengan keberadaaan Senior.

Apakah mereka bisa memecahkan misteri sekolah tersebut? Siapakah senior itu dan apa penyebab dari kematian senior karena ia sendiri masih bergentayangan? Bagaimana semua itu berhubungan? Dan apa yang akan terjadi dengan teman-teman Mon dan sekolah dengan banyaknya hantu yang gentayangan? Aku rekomendasikan untuk nonton sendiri, lebih seru pastinya.

                             
                             Image result for senior film thailand

Review

Aku suka acting dari Janine Weigel yang mampu membawakan karakter Mon dengan sangat baik, Mon dengan karakter kuat, tidak cengeng namun tetaplah anggun. Pas juga dipasangkan dengan Phonsakon Tosuwan yang ganteng. Duhh.

Dalam film ini diceritakan ada 4 kejadian yang saling berhubungan satu sama lain, sangat tidak mudah menebak mau seperti apa akhirnya, dan ternyata membuat kita sedikit terkecoh sama klue yang diperlihatkan. Film ini benar-benar memberikan sensasi horror, selain itu juga ada romansa pertemanan dan percintaaan yang mungkin bisa membuat penonton sedikit tersipu.

Film ini menarik dan gak bikin nyesel setelah nonton.Namun sayang, ternyata sepi peminat jadi kurang greget aja ketika nonton. Tapi malah bagus, berasa nyewa bioskop kok, hebat kan.


Overall : 7/10


Review Snack : BeThink Mie Lidi-Makaroni

Apa yang paling kamu ingat ketika masih kecil dulu? Apa masa kecil itu menyenangkan? Bagiku iyaa.. sangaat menyenangkan. Rasanya ingin bernostalgia ke masa kecil, masa dimana kita belum kenal sama yang namanya galau karena pacar, mantan, maupun skripsi. (duhh curhat)
Apalagi di masa kecil kita nggak akan dipusingkan dengan yang namanya uang pulsa, uang internet, uang bensin ataupun uang kuliah. Yang terlintas ketika punya uang ya cuma buat beli jajan!
Nah, ngomongin soal jajanan, ada satu jajanan yang paling bisa bikin kangen waktu SD dulu. Jajanan  satu ini berbentuk stik kecil, kurus, lurus, dan panjang mirip lidi (yang buat nyapu) yang diberi bumbu beraneka rasa, mulai dari original, asin, dan pedas.. Udah bisa nebak kan, jajanan apa yang ku maksud? Yuppp, bener banget biting? Atau bahasa Indonesianya itu Mie Lidi.
Apa kamu salah satu pecinta jajanan Mie Lidi, dan pengen nyicip jajanan legendaris itu lagi?
Jika iya, nggak perlu khawatir, karena saat ini mie lidi kembali eksis loh. Kamu masih bisa nemuin yang jual biting/ mie lidi.
Aku kenalin nih, produsen biting/Mielidi dari daerah Yogyakarta. Namanya "BeThink".
BeThink nyediain snack Mie Lidi dengan rasa :Original, Balado, Keju, BBQ,dan pedas. selain itu juga nyediain Makaroni dengan rasa pedas asin.
Kemasan plastik @ Rp2000

Kemasan cup Rp 5000
cocok untuk ngemil saat ngantor juga :)

Kemasan pouch @Rp 10000

Gimana? mau nyobain sensasi makan BeThink? Monggo diorder...
FB: BeThink Mielidi
WA: 089671605338
Add pin : 5484AFA2
IG : be_think

Minggu, 24 Januari 2016

Review : Novel Thriller "Rencana Besar"

Aku ingat akhir tahun kemarin di twitter ramai bicarain tentang novel Sudut Mati , novel terbaru dari Tsugaeda. Keliatannya pada antusias nungguin novel tersebut padahal genrenya thriller. Bikin penasaran, tapi gak ada niat untuk baca karena aku biasanya lebih ke novel yang drama gitu hehee. Ehh sabtu kemarin pas aku perpus, aku gak sengaja nemuin novel pertamanya yang berjudul Rencana Besar. Nah, muncul lagi deh rasa penasaranku. Akhirnya nyoba sekali-kali yang bergenre thriller.



    
Judul: Rencana Besar
Penulis: Tsugaeda
Penyunting: Pratiwi Utami
Perancang Sampul: Upiet 
Pemeriksa Aksara: Yusnida dan Dewi Surani 
Penata Aksara: Gabriel 
Penerbit: Bentang Pustaka 
Tebal: vi + 378 hlm 
Cetakan: I, 2013 

Sinopsis
Rifad Akbar. Pemimpin Serikat Pekerja yang sangat militan dalam memperjuangkan kesejahteraan rekan-rekannya. Amanda Suseno. Pegawai berprestasi yang mendapat kepercayaan berlebih dari pihak manajemen. Reza Ramaditya. Pegawai cerdas yang tiba-tiba mengalami demotivasi kerja tanpa alasan jelas.

Lenyapnya uang 17 miliar rupiah dari pembukuan Universal Bank of Indonesia menyeret tiga nama itu ke dalam daftar tersangka. Seorang penghancur, seorang pembangun, dan seorang pemikir dengan motifnya masing-masing. Penyelidikan serius dilakukan dari balik selubung demi melindungi reputasi UBI.

Akan tetapi, bagaimana jika kasus tersebut hanyalah awal dari sebuah skenario besar? Keping domino pertama yang sengaja dijatuhkan seseorang untuk menciptakan serangkaian kejadian. Tak terelakkan, keping demi keping berjatuhan, mengusik sebuah sistem yang mapan, tetapi usang dan penuh kebobrokan....

Review
Novel ini diluar ekspektasiku. Dari awal, sudah disuguhi cerita yang membuat teka-teki pembacanya, khususnya aku. Ceritanya dimulai dari seorang konsultan manajemen SDM bernama Makarim yang diberi kepercayaan teman semasa kuliahnya untuk menyelidiki kasus pembobolan uang dari UBI Bank,tempatnya bekerja sebagai Wakil Direktur. Bagaimana mungkin? Dia hanya diberi tugas untuk menemukan pelakunya dari 3 yang dicurigai, Rifad Akbar, Amanda Suseno, dan Reza Ramaditya, keliatannya simpel. Tapi ternyataa, setiap penyelidikan yang berujung hasil penyelidikan bisa ngebuat penasaran, penasaran lagi dan lagi sampai gak bisa berhenti baca kalau belum tamat. Hanya semalam aku nyelesainnya. Hebat kan, bagi pembaca pemula thriller.

Selain itu karakter dari masing-masing tokoh sangat kuat dengan ciri khas yang berbeda ditambah alur cerita yang dikemas begitu rapi hingga membuatku merasa tak bosan. Apalagi, banyak istilah-istilah anak ekonomi banget, istilah-istilah bankir yang membuatku sedikit teringat mata kuliah tapi ini dibawakan dengan sebuah novel. Jadi berandai, coba mata kuliah dibikin novel semua.

Secara keseluruhan, novel ini bagus. Bagus banget malah, apalagi ini novel pertama dari penulis. Namun, memang di beberapa bagian yang berdialog, aku kadang harus coba baca ulang untuk bisa mengerti dialog tersebut diucapkan oleh tokoh siapa.

Sangat direkomendasikan untuk baca novel ini. 4/5

Nah, sekarang jadi suka thriller, dan mau nyari novel berikutnya Sudut Mati.