Rabu, 22 Juni 2016

Finally, lulus.



Menyelesaikan studi tepat waktu antara 3,5 - 4 tahun memang menjadi target ketika hendak kuliah dulu. Tahun 2012 dimana di masa itu aku dengan nekatnya mendaftar kuliah dengan jurusan Akuntansi di STIE SBI Yogyakarta. Ah iya, nekat. 

Waktu itu aku masih bekerja di salah satu bimbel di Jogja dengan jam kerja di hari  Senin-Sabtu. Sudah 2 tahun setelah kelulusanku di SMK, aku kembali termenung, keinginanku untuk kuliah ternyata masih ada. Aku sudah mengumpullkan tabungan jika nantinya aku memang benar-benar melanjutkan kuliah. Entah takdir atau apalah, aku membaca postingan temanku di fb.. Dia sedang asik-asiknya menjalani kuliah. Eh padahal dia kan juga kerja? Bagaimana bisa? 

Aku pun menanyainya... memang ternyata dia masih bekerja, tapi juga nyambi kuliah. Dia ambil Reguler khusus sabtu minggu. Jadi, perkuliahannya memang diperuntukkan bagi yang tidak bisa mengikuti kuliah reguler di pagi hari khususnya bagi yang sudah bekerja. 

Aku pun mengikuti jejaknya. 

Sekarang rasanya begitu lega. Aku mampu mencapai apa yang aku inginkan. Aku sudah dinyatakan lulus di tanggal 30 Mei 2016 saat ujian pendadaran berhasil aku lampaui. 

Alhamdulillah, terimakasih. Aku menyukai proses dimana aku belajar disana. Suka duka dengan tugas bejibun yang membuat harus lembur sampai malam atau bahkan pagi. Ku rasa sudah cukup sebanding dengan hasil yang diperoleh.. 

Bapak... lihatlah aku di wisuda besok. Semoga itu bisa membuatmu senang. 


Kamis, 16 Juni 2016

Sementara saja, nikmatilah lara.

Percayalah hati lebih dari ini, pernah kita lalui,takkan lagi kita mesti jauh melangkah, nikmatilah laraaaaa... untuk sementara saja...

Penggalan lirik tersebut seperti dialog tokoh yang menguatkan dirinya sendiri saat merasa lara. Mencoba percaya mereka mampu melewati semua perasaaan itu, hanya sementara sajaa. Jangan sampai berhenti, belum saatnya jatuh. Ingatlah semua mimpi-mimpi yang akan diraih. Entah takdir akan membawa kemana. Percayalah. 

Dengerin lagunya ajasih, coba renungkan.. :) 

Sementara - Float-

Sementara teduhlah hatiku
Tidak lagi jauh
Belum saatnya kau jatuh
Sementara ingat lagi mimpi
Juga janji janji
Jangan kau ingkari lagi

Percayalah hati lebih dari ini
Pernah kita lalui
Jangan henti disini

Sementara lupakanlah rindu
Sadarlah hatiku hanya ada kau dan aku
Dan sementara akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita berdua

Percayalah hati lebih dari ini
Pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara
Jangan henti disini

Kamis, 09 Juni 2016

Teringat tentang "The Model"

Seorang teman memasang display picture di BBM nya dengan buku "The Model". Oh iyaa, baru keinget kalau itu bukuku yang sedang dipinjamnya, entah kapan lupa. Aku juga sedang meminjam novelnya juga sih.. Jadi sama-sama saling pinjem.hehee


Sebetulnya bukan hal itu yang mau kutulis saat ini. Dengan lihat lagi buku The Model, aku teringat awal mula aku tertarik untuk membeli buku tersebut. 

Waktu itu aku masih semester 4, aku lihat di papan pengumuman kampus ada pamflet yang berisi seminar tentang kontribusi mahasiswa bagi sekitarnya, judul pastinya udah lupa. Seminar tersebut diadakan di Lantai 2 Gedung Perpustakaan Pusat UGM. Akhirnya aku mencoba mengajak temen sekelas, elqi, dia mengiyakan untuk ikut.

Seminar tersebut diisi oleh Bapak Nopriadi Hermani,penulis dari buku The Model. 
Bapak Nopriadi Hermani
Aku masih cukup mengingat beberapa hal penting yang beliau utarakan yaitu bahwa saat ini manusia berada di era kegagalan walau dalam ilmu pengetahuan berada di masa keberlimpahan berkat banyaknya suatu penemuan dan pengembangan teknologi yang pesat. Era kegagalan (The failure) yang beliau sampaikan yaitu sebuah zaman dimana banyak orang gagal menata kehidupan pribadi dan gagal secara kolektif menata peradapan sehingga penuh dengan krisis multidimensi. Banyak orang sukses yang hidupnya menderita. Kenapa? 

Ada kisah seorang bankir muda yang kaya raya namun menderita hidupnya. Ia menyesal tentang kehidupan yang ia jalanin sekarang. Secara materi ia berkecukupan. Ia sukses menjadi bankir, namun ternyata pangkat dan pekerjaannya menuntutnya bekerja secara overtime sehingga melalaikan tugasnya sebagai suami dan ayah bagi anak-anaknya. Dia merasa depresi ketika istrinya menggugat cerai dirinya. Ia akhirnya sadar bahwa kesuksesan materi yang awalnya demi kehidupan keluarga namun malah membuatnya lupa akan keluarga. Waktunya banyak disibukkan dengan pekerjaan. Ia sangat menyesal, ternyata kesuksesan yang telah diraihnya bukanlah inti dari semua kebahagiaan yang ia inginkan.

Di dalam buku tersebut disebutkan nama dari bankir itu, tapi aku lupa. ahh besok harus dibuka dan diselesaikan bacanya. HARUS.

Bapak Nopriadi Hermani, juga menjelaskan kalau hidup yang kita jalanin itu harus berkontribusi bagi orang lain. Bermanfaat. Kita menjalani peran yang beragam, misalnya aku. Aku menjalani peran sebagai :

  • anak bagi orangtua
  • adik bagi kedua kakakku
  • kakak bagi kedua adikku
  • tante bagi keponakan
  • cucu dari simbah
  • tetangga
  • seorang karyawan
  • seorang mahasiswi 
  • seorang pemudi di karang taruna
  • seorang remaja putri bagi organisasi remas
  • dan lain-lainnya
Bagaimana kita bisa berperan secara harmonis dengan melaksanakan peran-peran tersebut dengan baik? Karena sebaik-baiknya kita adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Maka kita perlu model diri yang baik.

Model diri adalah istilah baru pada dunia pengembangan diri, self-help, how to, juga psikologi. Model diri semacam chips yang tertanam dan terprogram dalam diri manusia yang mempresentasikan "siapa dan bagaimana saya ini".

Konsep model diri ini menjadi penting karena Allah SWT. telah memberi amanah pada siapa saja untuk menjadi nakhoda atas diri dan kehidupannya. Sebagai seorang nahkhoda, seseorang harus memahamai apa yang sedang dia jalankan dan tahu arah yang kan dituju. Konsep model diri menjadi kunci bagaimana kita berjalan sehingga kita mampu mengambil alih kendali diri dan kehidupan kita. Bahkan lebih jauh kita bisa men-tuning ulang model diri yang telah tertanam lama agar bisa mewujudkan pribadi dan kehidupan baru yang lebih baik.

Apa yang aku tahu tentang the model seperti yang disampaikan beliau saat seminar, bahwa the model menggunakan tiga disiplin keilmuan yaitu paradigma mesin cerdas, kajian pengembangan diri dan konsep islam. konsep model diri ini berakar pada aqidah, menjadikan Islam dan sunatullah sebagai prinsip, menjanjikan visi akhirat dan dunia sekalilgus,dan mengemban dua tanggung jawab yang harus ditunaikan yaitu tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab membangun peradapan. Dan satu-satunya teladan terbaik dalam menjalankan seluruh peran tersebut adalah Rasulullah, Muhammad SAW sebagai role model dalam konsep the model.

Itulah sekelumit hal yang beliau sampaikan namun mampu membuatku tertarik untuk memiliki buku tersebut. Aku ingin tahu lebih dalam apa yang disampaikan beliau. Bagaimana membentuk model diri sendiri, dan langkah-langkahnya. Bagaimana agar kita mampu berkontribusi bagi orang lain? Bagaimana cara kita memandang hidup dengan prinsip yang kita jalani? Dan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab di buku The Model, walau belum bisa aku tamatkan bacanya. Duhhh :(

Rabu, 08 Juni 2016

Marhaban Ya Ramadhan 1437 H

Alhamdulillah seneng banget ketika bisa menjumpai bulan Ramadhan lagi. Marhaban Yaa Ramadhan. Bagaimana tidak, langsung kebayang gimana semaraknya saat pagi-pagi jam satu atau dua pagi dengerin remaja putra yang gugah-gugah sahur dengan  glotekan ala kadarnya, di bulan lain mana ada? Trus  masjid jadi bener-bener hidup bahkan nonstop mesti rame.

Persiapan menuju bulan yang berkah inipun juga bener-bener dipersiapkan sekitar 1,5 bulan yang lalu. Sekitar akhir bulan April udah gencar adanya rapat persiapan ramadhan mulai dari pembentukan panitia ramadhan. Biasanya yang mulai nyuri start duluan itu bidang dakwah yang punya salah satu tugas membuat jadwal penceramah subuh dan tarawih, harus cepet-cepet nyari da'i yang ngisi. Sie kegiatan pun tak mau kalah, harus segera mencari konsep Ramadhan atau tema yang akan diusung. Untuk tahun ini dengan tema "Bulan berkah mari berjamaah".
Gotong royong persiapan ramadhan
Kegiatan Ramadhan ini diawali di tanggal 5 Juni 2016 dengan Tarhib Ramadhan, pawai keliling dusun yang dilakukan anak-anak TPA yang didampingi Remaja Masjid Baiturrahman (RMB-red), nama remas di dusunku. Di Tarhib ini anak-anak pawai sambil menyanyikan shalawat dengan membawa bendera bertulisan Allah, Muhammad, dan aneka sambut ramadhan. RMB bertugas mendampingi sambil membagikan jadwal imsyakiyah dan ngiringin musik.

Add caption
Tarhib Ramadhan

yang buat siapa? *eh

Di malam harinya, perdana dilakukannya shalat tarawih di bulan ini. Sebelum tarawih ada semacam tradisi saling maaf-memaafkan antar sesama jamaah dengan saling menjabat tangan (putra-putri terpisah tentunya) dan dibacakan ikrar oleh Ro'is yang ditirukan para jamaah.

Semaraknya ramadhan juga dapat dilihat saat selesainya tarawih, jamaah dengan semangat dalam mendengungkan ayat-ayat suci Al-Quran.

 tadarus yang dilakukan ibu-ibu dan RMB, bapak-bapak belum ke foto :(
foto diambil 7 Juni 2016
Karena Ramadhan baru berjalan 2 hari,dan masih banyak agenda yang lain yang sudah direncanakan. Harus semanggaaat!  Ini baru agenda yang disusun panitia internal, belum dari undangan dari masjid-masjid lain atau acara lain seperti Festival Anak Sholeh sekelurahan, ujian hafalan santri ke Rumah Tahfidz, Khataman Qur'an sewilayah KPPS, dan lomba Takbir Keliling.