Posting kali ini, aku share ketika membuat karangan pendek dengan tema diri sendiri dan memilih topik mengenai kesukaan. Tolong dibaca pelan-pelan, jika sempat silakan komentar, jika tidak bolehlah share :))
Nana, panggilanku. Aku anak
ketiga dari lima bersaudara yang kesemuanya putri. Aku tinggal di Sleman. Saat
ini aku berstatus sebagai mahasiswi dan karyawati swasta .Walau terkesan double status (mahasiswi dan karyawati),
namun aku masih bisa melakukan hal-hal yang terbilang aku sukai.
Hal pertama yang aku sukai yaitu
membaca novel. Minat membacaku muncul ketika aku masih duduk di bangku SMP.
Salah satu alasannya karena dekatnya letak sekolahanku dengan Perpustakaan
Daerah Sleman. Di Perpusda tersebut koleksi bukunya lumayan lengkap dan up to date. Ketika pulang sekolah, aku
sering mampir di Perpus dan menyempatkan diri untuk membaca. Saat itu aku suka
baca teenlit remaja. Lama kelamaan aku suka membaca novel yang menginspirasi
seperti Laskar pelangi, Sang Pemimpi, Edensor,
Maryamah Karpov. Novel-novel tersebut mengantarkanku mengetahui sosok
seorang Andrea Hirata. Di tahun 2015, aku telah membaca novel terbaru Beliau berjudul
Ayah. Di tahun ini, aku juga telah membaca novel Perahu Kertas dan seri Supernova : Ksatria Putri dan Bintang Jatuh, Akar, Partikel karya Dee, Negeri
Sang Bedebah dan Rindu karya Tere Liye, Dilan
1 dan Dilan 2 karya Pidi Baiq, serta Catatan
Akhir Kuliah karya Sam.
Aku pun suka menonton film. Kesukaanku
terhadap novel berpengaruh terhadap kesukaanku menonton film. Terdapat beberapa
film yang ditonton berdasarkan oleh
novel yang telah aku baca. Diantaranya yaitu Dealova, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta
Bertasbih dan Negeri 5 Menara. Imajinasi
saat membaca novel diperbandingkan saat menonton film. Cerita yang ditampilkan
mungkin sama ataupun sedikit berbeda dari ekspektasi, karena film didasarkan atas
sudut pandang sang sutradara tentunya. Ada pula film yang aku tonton bukan
didasari oleh novel, genrenya pun
beragam. Di tahun 2015 aku telah menonton film kartun berjudul Minion, film religi berjudul Surga
Yang Tak Dirindukan, film
romantis berjudul Heart Attack dan
film action berjudul Spectre 007.
Selanjutnya aku menyukai drama korea. Kesukaanku itu dimulai ketika aku
masih duduk di bangku SMP. Saat itu ada drama berjudul Full House, drama tersebut dibintangi oleh aktor Rain dan Song Hye
Gyo. Cerita yang ditampilkan sangat menarik dan terlihat natural. Semenjak itu,aku
tertarik untuk mengikuti setiap drama korea yang ditampilkan di TV. Berbeda
dengan sekarang, aku lebih mengandalkan download atau minta ke teman kemudian
memutarnya di laptop pribadi dibanding menunggu drama korea di TV . Jadi tak
ada batasan waktu untuk bisa menonton drama yang disukai. Selain itu bisa
memilih drama apa yang kira-kira bagus untuk ditonton. Untuk update drama korea, aku mengikuti media
sosial fb dan twitter dengan akun bernama Korean Drama Movie. Dari informasi di media
sosial tersebut, aku jadi tahu drama korea terbaru sekaligus drama yang layak
untuk diliat. Beberapa drama korea yang menurutku bagus di tahun 2015 yaitu Pinnokio, Kill Me Heal Me, dan School
2015. Drama tersebut berdurasi berkisar 2 jam di setiap episode dari 20
episode untuk setiap judul. Setiap drama tersebut mampu memberikan tambahan
pengetahuan. Misalnya ketika menonton drama Kill
Me Heal Me, aku bisa mengetahui tentang penyakit Dissociative Identity Disorder (DID) atau kepribadian ganda. Drama Pinnokio yang bercerita tentang
reporter, aku bisa mengerti tentang perjuangan seorang reporter dalam mencari
berita dan bagaimana dia akan menyajikan berita tersebut. Dengan menonton School 2015 aku bisa tahu tentang dampak
bully yang dilakukan antar teman di
sekolah.
Kesukaan berikutnya yaitu
mendengarkan musik. Mendengarkan musik sudah seperti kebiasaan sehari-hari.
Tiada hari tanpa musik. Dengan mendengarkan musik dapat membuat perasaan
menjadi lebih nyaman apalagi ketika musik yang diperdengarkan tepat sesuai
suasana hati. Genre musik apapun bisa aku perdengarkan, namun lebih cenderung
musik pop. Ada salah satu band Indonesia yang menjadi favoritku yaitu Nidji. Lagu
Hapus aku dengan gaya khasnya itu
yang membuatku tertarik. Ditambah lagi,
Nidji pernah mengisi soundtrack film Laskar
Pelangi, lagunya begitu pas dengan novel dan filmnya. Nidji juga dipercaya
untuk mengisi soundtrack film Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijk, 5 cm, Ketika Tuhan Jatuh Cinta, dan Supernova.
Aku menyukai membaca novel, menonton film,
menonton drama korea dan mendengarkan musik. Kesukaanku tersebut menjadi hiburan tersendiri untukku
ditengah aktivitas yang kadang menjenuhkan.
Selain itu, ada hal yang dapat kupelajari. Aku dapat menemukan kosakata baru. Aku juga dapat
memetik setiap hikmah dibalik cerita yang ditampilkan di novel, film, drama
korea maupun yang diperdengarkan melalui musik.
Same With me... I love drama korea, i love book and i love Music. Now my favorit drama korea is Reply 1988, have you watched? km harus nonton. dramanya keren banget...baca review nya disini http://samaratulqalbi.blogspot.co.id/2016/01/review-drama-korea-reply-1988-answer-me.html. Trus kamu bisa download drama nya dsini ni linkx http://www.kshowsubindo.net/download-drama-korea-reply-1988-subtitle-indonesia/
BalasHapusHai kak, salam kenal *salim
Hapusbelum nonton, iya sepertinya jadi wajib tonton nih soale temenku juga rekomendasikan Reply 1988.
Siap kunjung balik ke blognya, disambut ya :)