Senin, 14 Desember 2015

Karangan Kesukaan

Posting kali ini, aku share ketika membuat karangan pendek dengan tema diri sendiri dan memilih topik mengenai kesukaan. Tolong dibaca pelan-pelan, jika sempat silakan komentar, jika tidak bolehlah share :))

Nana, panggilanku. Aku anak ketiga dari lima bersaudara yang kesemuanya putri. Aku tinggal di Sleman. Saat ini aku berstatus sebagai mahasiswi dan karyawati swasta  .Walau terkesan double status (mahasiswi dan karyawati), namun aku masih bisa melakukan hal-hal yang terbilang aku sukai.

Hal pertama yang aku sukai yaitu membaca novel. Minat membacaku muncul ketika aku masih duduk di bangku SMP. Salah satu alasannya karena dekatnya letak sekolahanku dengan Perpustakaan Daerah Sleman. Di Perpusda tersebut koleksi bukunya lumayan lengkap dan up to date. Ketika pulang sekolah, aku sering mampir di Perpus dan menyempatkan diri untuk membaca. Saat itu aku suka baca teenlit remaja. Lama kelamaan aku suka membaca novel yang menginspirasi seperti Laskar pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov. Novel-novel tersebut mengantarkanku mengetahui sosok seorang Andrea Hirata. Di tahun 2015, aku telah membaca novel terbaru Beliau berjudul Ayah. Di tahun ini, aku juga telah membaca novel Perahu Kertas dan seri Supernova : Ksatria Putri dan Bintang Jatuh, Akar, Partikel karya Dee, Negeri Sang Bedebah dan Rindu karya Tere Liye, Dilan 1 dan Dilan 2 karya Pidi Baiq, serta Catatan Akhir Kuliah karya Sam.

    
Aku pun suka menonton film. Kesukaanku terhadap novel berpengaruh terhadap kesukaanku menonton film. Terdapat beberapa film yang ditonton berdasarkan  oleh novel yang telah aku baca. Diantaranya yaitu Dealova, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan Negeri 5 Menara. Imajinasi saat membaca novel diperbandingkan saat menonton film. Cerita yang ditampilkan mungkin sama ataupun sedikit berbeda dari ekspektasi, karena film didasarkan atas sudut pandang sang sutradara tentunya. Ada pula film yang aku tonton bukan didasari oleh novel, genrenya pun beragam. Di tahun 2015 aku telah menonton  film kartun berjudul Minion, film religi berjudul Surga Yang Tak Dirindukan, film romantis berjudul Heart Attack dan film action berjudul Spectre 007.  
Selanjutnya aku menyukai  drama korea. Kesukaanku itu dimulai ketika aku masih duduk di bangku SMP. Saat itu ada drama berjudul Full House, drama tersebut dibintangi oleh aktor Rain dan Song Hye Gyo. Cerita yang ditampilkan sangat menarik dan terlihat natural. Semenjak itu,aku tertarik untuk mengikuti setiap drama korea yang ditampilkan di TV. Berbeda dengan sekarang, aku lebih mengandalkan download atau minta ke teman kemudian memutarnya di laptop pribadi dibanding menunggu drama korea di TV . Jadi tak ada batasan waktu untuk bisa menonton drama yang disukai. Selain itu bisa memilih drama apa yang kira-kira bagus untuk ditonton. Untuk update drama korea, aku mengikuti media sosial fb dan twitter dengan akun bernama Korean Drama Movie. Dari informasi di media sosial tersebut, aku jadi tahu drama korea terbaru sekaligus drama yang layak untuk diliat. Beberapa drama korea yang menurutku bagus di tahun 2015 yaitu Pinnokio, Kill Me Heal Me, dan School 2015. Drama tersebut berdurasi berkisar 2 jam di setiap episode dari 20 episode untuk setiap judul. Setiap drama tersebut mampu memberikan tambahan pengetahuan. Misalnya ketika menonton drama Kill Me Heal Me, aku bisa mengetahui tentang penyakit Dissociative Identity Disorder (DID) atau kepribadian ganda. Drama Pinnokio yang bercerita tentang reporter, aku bisa mengerti tentang perjuangan seorang reporter dalam mencari berita dan bagaimana dia akan menyajikan berita tersebut. Dengan menonton School 2015 aku bisa tahu tentang dampak bully yang dilakukan antar teman di sekolah.
     
Kesukaan berikutnya yaitu mendengarkan musik. Mendengarkan musik sudah seperti kebiasaan sehari-hari. Tiada hari tanpa musik. Dengan mendengarkan musik dapat membuat perasaan menjadi lebih nyaman apalagi ketika musik yang diperdengarkan tepat sesuai suasana hati. Genre musik apapun bisa aku perdengarkan, namun lebih cenderung musik pop. Ada salah satu band Indonesia yang menjadi favoritku yaitu Nidji. Lagu Hapus aku dengan gaya khasnya itu yang membuatku tertarik. Ditambah  lagi, Nidji pernah mengisi soundtrack film Laskar Pelangi, lagunya begitu pas dengan novel dan filmnya. Nidji juga dipercaya untuk mengisi soundtrack film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, 5 cm, Ketika Tuhan Jatuh Cinta, dan Supernova.
     

 Aku menyukai membaca novel, menonton film, menonton drama korea dan mendengarkan musik. Kesukaanku  tersebut menjadi hiburan tersendiri untukku ditengah aktivitas yang kadang menjenuhkan.  Selain itu, ada hal yang dapat kupelajari.  Aku dapat  menemukan kosakata baru. Aku juga dapat memetik setiap hikmah dibalik cerita yang ditampilkan di novel, film, drama korea maupun yang diperdengarkan melalui musik.

2 komentar:

  1. Same With me... I love drama korea, i love book and i love Music. Now my favorit drama korea is Reply 1988, have you watched? km harus nonton. dramanya keren banget...baca review nya disini http://samaratulqalbi.blogspot.co.id/2016/01/review-drama-korea-reply-1988-answer-me.html. Trus kamu bisa download drama nya dsini ni linkx http://www.kshowsubindo.net/download-drama-korea-reply-1988-subtitle-indonesia/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai kak, salam kenal *salim
      belum nonton, iya sepertinya jadi wajib tonton nih soale temenku juga rekomendasikan Reply 1988.
      Siap kunjung balik ke blognya, disambut ya :)

      Hapus