Senin, 14 Maret 2016

Gerakan Tanggap Bocah

Sabtu siang, di grup Whatsapp Karangtaruna ada pesan dari sang ketua kalau minggu pagi akan diadakan kegiatan Tanggap Bocah (TABO). Kegiatan perdana, karena sebelumnya belum pernah mengadakan kegiatan tersebut. Sebenarnya kegiatan TABO sudah sering didengar ketika ada pertemuan antar lembaga dusun, LPMD, Ibu-ibu PKK dan Karangtaruna. Usulan itu entah bermula darimana, namun menurutku didasarkan banyaknya kasus terjangkitnya Demam Berdarah dan juga dipicu suksesnya kegiatan TABO di dusun tetangga. 

Tanggap Bocah itu sendiri yaitu kelompok anak-anak yang menjadi juru pemantau jentik di lingkungan sekitar. Denger-denger TABO merupakan salah satu kegiatan unggulan di kecamatan Sleman dalam bidang kesehatan khususnya dalam hal pencegahan deman berdarah.

 Nah, di minggu pagi 13 Maret 2016 kegiatan perdana TABO pun dimulai. Untuk awalan, anak-anak masih harus didampingi oleh para ibu dan karangtaruna.  Dengan berbekal senter, kami akan menjadi JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik). Istilah itu didapet dari para ibu yang katanya Kader Kesehatan di dusun :) (Ibu-ibu berseragam kaos merah)


Awal berkumpulnya anak-anak, karangtaruna, dan ibu2

Pembagian kelompok dan pengarahan

Pengarahan
Sebelum semua bergerak, ada pengarahan dulu dari sang empunya acara. Hal-hal yang dijelaskan ya seputar latar belakang adanya program TABO. apa yang akan dilakukan nantinya dan tata cara ngamatin jentik nyamuk serta ciri-ciri jentik nyamuk. Hasil dari pengamatan dicatat, banyaknya jentik nyamuk yang ada di lingkungan penelitian.

Lingkungan yang diamati diantaranya :

1. Pekarangan rumah meliputi pot tanaman dan barang bekas. 


2. Bak Mandi

3. Penampung air, bisa gentong ataupun ember


Tak lupa dari pengamatan ke bak mandi, bak wc, penampung air ataupun barang bekas yang menunjukkan adanya jentik nyamuk, dihitung jentik-jentiknya untuk laporan.

pencatatan jumlah jentik yang ditemukan

Rasanya lumayan melelahkan walau cuman muterin 1 RT aja yang berjumlah sekitar 20 KK. Walau begitu, so far nyenengin.  Dengan kegiatan TABO ini, diharapkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar meningkat khususnya bagi anak-anak. Dan semoga kegiatan TABO bisa segera  rutin dilakukan setiap 2 minggu sekali.



Tim 1



0 komentar:

Posting Komentar