Sabtu, 12 November 2016

Seimbang

Pagi di hari minggu yang cukup selo, duduk selonjor dengan mata menatap layar HP dan jari tangan beradu cepat menekan tombol di keypad.   Aku baru saja menyempatkan untuk lari pagi. Udah yang kedua kalinya. Wacana yang lagi diusahakan menjadi rutinitas.
Baru saja tersadar,
Aku butuh olahraga.
Aku butuh memanjakan mata.
Aku butuh energi positif.
Aku butuh kamu. Eh 
Ah, udah lama menyibukkan diri tanpa diimbangi olahraga, minimal lari lah seperti dulu.
Ditambah, tiap pagi sudah riweh ini itu.. Trus ketika kerja pikiran wis sepaneng, konsentrasi full.. ketika pulang kerja pun ada agenda yang menguras pikiran. Begitu terus rutinitas yang dijalanin. Itu berlaku juga di hari minggu.
Lari bisa jadi salah satu penyeimbang tubuh dalam rutinitas kerja yang ekstra padat dengan beban pikiran yang menguras tenaga dan dalam kondisi "sepaneng". Entahlah, kurasa tubuh pun butuh penyeimbang. Sakit, mungkin jadi indikasi ketidakseimbangan.
Seimbang.
Dalam dunia akuntansi dikenal dengan Balance. Antara debet dan kredit harus balance. Di bagian neraca, aktiva dan pasiva harus balance. Balance aja belum tentu mencerminkan hasil yang akurat apalagi belum balance. Bikin pusing, ketika harus mencari sumber ketidakseimbangan. Perlu ditelusur, di trash back kesemuanya itu. Perlu dilakukan vouching antara dokumen dan pencatatan. Butuh waktu, dan pemahaman ekstra untuk menyeimbangkannya. Hal itu dilakukan demi tersajinya laporan keuangan yang bernilai bagi yang berkepentingan. Bernilai. Value.
Begitu pula dalam hidup, untuk menjadi seseorang yang bernilai, butuh keseimbangan. Keseimbangan antara jasmani dan rohani. Keseimbangan antara kerja dan olahraga.
Maka dari itu, sehat sehat ya badan dan pikiran, agar menjadi pribadi yang bernilai.

0 komentar:

Posting Komentar