Seringkali kamu ucapkan maaf ketika sibuk kerja bahkan lembur hingga tak mampu memberinya perhatian.
Ucapkan maaf ketika merasa tak memenuhi harapannya.
Meminta maaf ketika minta bantuannya dan merasa itu membuatnya repot.
Merasa salah ketika ada yang beda dengan sikapnya dan kamu sulit untuk mengerti.
Hingga mungkin membuatmu bertanya, sudah benarkah sikapmu? Harus seperti apa?
Mmmm
Dia tetaplah perempuan yang suka diberi perhatian dan sanjungan, tetaplah perempuan yang ingin dimengerti, tetaplah perempuan yang ingin didahulukan.
Tapi dia memaklumi ketika kamu lebih memilih menyibukkan diri dalam pekerjaan. Dia tahu, lelakinya itu sosok yang nantinya bertanggungjawab akan keluarga. Apalagi kamu buktikan dengan rasa perhatianmu ke bapak ibumu. Cukup membuatnya terkesima.
Dia akan memaklumi, lelakinya bukan sosok yang sempurna yang harus selalu mewujudkan semua harapannya. Dia akan melihat, seberapa berusahanya kamu melewati setiap proses untuk mencapai harapan harapan itu.
Dia pun akan memaklumi ketika kamu butuh bantuannya. Dia pun akan senang menjadi sosok perempuan yang bisa berguna untukmu.
Ah, kamu.. Tapi ingatlah, dia tetaplah perempuan.
0 komentar:
Posting Komentar